JANGAN SAKITI AKU DENGAN CARAMU



Pagi buat kamu yang disana? Apa kabar? Baikah kau disana? Masihkah kau menjadikan aku satu-satunya milikmu? Mampukah kamu menjaga mata dan hatimu untukku? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang selalu fikirkan ketika kamu jauh dari pandangan mataku. Bukannya aku tidak mempercayaimu hanya saja aku takut kehilanganmu. Ketika hampir semua orang berkata bahwa hubungan ini tidak akan berhasil, aku tetap berdiri teguh dan percaya bahwa hubungan ini mampu bertahan. Aku bahagia bertahan denganmu meskipun jarak menjauhkan aku dan kamu. Namun yang membuatku tersiksa adalah dimana kamu sibuk dengan pekerjaanmu dan kamu mulai mengabaikan aku. Bukannya aku tidak mengerti tentang kesibukannmu, tapi setidaknya aku juga membutuhkan kamu. Kini semua hanya tinggal janji yang kau ucapkan sebelum kamu melangkah pergi. Semuanya tak sesuai dengan apa yang kamu ucapkan kepadaku.
            Perlahan kini semunya berubah dan berbeda. Kita sering banyak bertengkar dan aku mulai jeuh karna terus diabaikan oleh kamu. Aku ingin menyerah karna tidak kamu kuatkan. Keraguanku mulai hadir karna tidak kamu yakinkan. Kepercayaanku seakan sirna karna keraguan yang terus menyelimuti. Andaikan kamu tau, aku bagaikan tumbuhan yang akarnya perlahan mongering dan mungkin sesaat saja tumbuhan itu pasti akan rubuh, karna tidak ada pupuk yang membutanya terus berdiri. Aku tidak meminta banyak hal ketika aku sudah tidak mampu bertahan. Aku hanya meminta kamu untuk terus memegang erat tanganku dan kamu berkata bahwa aku akan baik-baik saja dan aku hanya satu-satunya milikmu utuk saat ini dan selamanya. Hampir saja aku lemah dan menyerah, namun cinta dan sayangku padamu mengalahkan semuanya. Sayang, andaikan kamu tau aku hanya butuh waktumu, aku hanya diperhatikan olehmu, aku tak mau kau abaikan aku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUNGKIN BUKAN AKU

UNTUK KAMU

BUKIT RHEMA